Sabtu, 03 Maret 2012

Fairy’s King Part 13



Sinar bulan yang indah menatap Roy,Clara dan Rey dengan sedih. Udara dingin menyelimuti mereka. Berjam-jam mereka melalui hutan hingga sampai di Fairy Castle Center. Cahaya lampu dari berbagai rumah menampaknya kehidupan sederhana. Roy terpesona setelah melihat itu. Rey turun menuju pohon oak terbesar yang diikuti Roy dan Clara. Akhirnya mereka mendarat di tempat besar. Seketika, Ryuu,Snow dan Kiryuu berubah menjadi kecil dan naik kepunggung Roy, Clara dan Rey. Rey berlari memesuki ruangan Besar dan indah. Lantai dan temboknya seperti warna madu yang lezat. Para perajurit Elv menghormati Rey.
Dad! Aku pulang!” teriak Rey. Sesosok Fairy tua duduk di kursinya.
Halo anakku. Kamu sudah pulang ternyata.” Kata Raja sambil tersenyum, kulitnya sangat keriput dan rambutnya berwarna putih panjang. Baju kerajaan sangat serasi dengan tubuhnya. Itu ayahku? Dia sudah tua sekali. Pikir Roy
Dad! Jangan main-main dengan scepter.” Bentak Rey. Raja itu langsung tertawa dan dalam kedipan mata ia berubah menjadi muda dan sehat. Wanita Elves kemarin dilihat Roy sedang memerhatikan Roy dengan tajam.
Dad....Aku pula-ang.” Kata Roy sambil melihat kebawah. Kesunyian terjadi, Semua menatap Roy dengan wajah kaget.
Hahaha.... Roy kamu kok takut gitu.?” Kata Rey sambil menepuk punggung Roy.
R-Oy, Roy anakku! Kamu sudah kembali dari dunia manusia?!” kata Raja sambil berjalan menuju Roy.
Maaf aku masih susah mengingat kejadian – kejadian selama aku disini.” Kata Roy dengan pelan.
Tak apa. Sekarang kita adakan pesta! Anakku sudah kembali.” Kata Raja sambil kegirangan.
Jangan dulu. Negara Fear akan menyerang kita. Pukul 24.00 kita akan di serang.” Kata Rey dengan takut.


Apa?! Dia mau melakukan hal ini lagi. Dasar wanita bodoh!” kata Raja sambil memakinya.
Raja Ryand, tenangkan dirimu. Kita akan kerahkan pasukan untuk menjaga istana dan Fairies Castle Center.” Kata Jane menenangkan Raja Ryand.
Baiklah anak-anak, sekarang siapkan dirimu dan nagamu.” Kata Raja Ryand sambil meringis. Roy, Rey dan Clara menuruti Raja Ryand dan mengikuti Jane ke sebuah ruangan. Ruangan yang indah, rapi dan megah membuat Clara dan Roy terkagum-kagum.
Tuan Roy dan Rey carilah baju perang yang anda suka.” Kata Jane dengan sopan.
Mom, ternyata kamu baik-baik saja.” Kata Roy sambil memeluk Jane. “Kenapa kamu tidak memberi tau aku tentang ini?” tanya Roy sambil menahan emosi.
Maafkan aku tuan Roy aku tidak tahan melihat kamu nangis setelah melihat kejadian meneyeramkan itu.” Kata Jane dengan pasrah
Sekarang, cepat ganti maju cengeng.” Sinis Clara. Rey tertawa dan menarik Roy sambil menutup pintu.
Maafkan kami cantik, dia sedang emosi.” Kata Rey sambil menahan tawa. Suara tawa Clara semakin keras menambah kesebalan Roy. Disudut ruangan terdapat lemari yang besar. Rey berjalan menuju ke lemari itu dan membukanya. Ia mengambil dan memilih baju-baju perang. Ia mengambil sepasang baju perang berwarna hitam dan berjalan menuju kamar mandi.
Carilah baju yang kau sukai.” Kata Rey dari kamar mandi. Roy memilih-memilih baju yang ia suka. Ia mengambil bajy berwarna merah darah dan dipunggungnya terdapat simbol naga.
Sudah kuduga, kamu pasti mengmbil baju itu.” Kata Rey yang bersender di pinggir pintu. Baju dan celananya sangat serasi dan enak dipakai. Ditengah punggungnya terdapat gambar bendera Fairy Castle Center menambah keanggunannya. Rambut hitam legam yang panjang sepunggung diikat seperti biasa.
Masuklah, aku gak sabar melihat adikku berpakaian perang.” Ucap Rey sambil mendorong Roy masuk kedalam kamar mandi. Roy menutup kamar mandi dan menggunakan baju itu. Baju yang kuat dan ringan mempermudah Roy bergerak. Celana besi semata kaki menambah kekuatan tersendiri. Roy melihat kekaca, rambut merah yang ia gunakan sudah mulai luntur dengan cepat Roy mengucapkan mantra penghilang. Rambut coklat Roy kembali dengan segar. Ia menyisir rambutnya dan keluar pintu.
Wow, kamu keren! Sekarang pakailah sarung tangan ini dan sepatu ini.” Kata Rey sambil memberikannya. Sarung tangan besi yang tajam dan kuat dapat memukul orang hingga berdarah. Sepeatu besi yang ringan dan tajam menambah keserasian. Roy mengambil pedangnya dan mengikatnya seperti biasa.
Kamu tau, musuh kita seperti apa?” tanya Roy sambil membuka pintu dan duduk di kursi. Rey menghela nafas dan mengangguk.
Nanti kita akan melawan pasukan tentara gelap yang biasanya terdiri dari, Bogles, Elves, Fir Darrig, Goblin, Gwyllion, Pixies, Phouka, Redcap, Slaugh, Trolls, Trows, Urisk dan Water Fairies.” Kata Rey sambil mengingat-ingat kembali.
Bisakah kau jelaskan semua?” kata Roy sambil memohon.
Baiklah.” Kata Rey sambil duduk disamping Roy. “Dulu negara Fairy sangat tentram, tapi Nyonya Rist yang dulunya penasehat Raja Ryand sakit hati melihat Raja menikah dengan Mom, Angelia Adwind. Ia membangun sebuah kerajaan kecil di dunia bawah. Semua Fairy yang dendam mengikuti perintahnya. Raja mengetahui hal itu dan mengusirnya. Waktu tragedi itu terjadi, Raja Ryand memohon kepada Nyonya Rist untuk mundur tapi dianggap lalu lalang olehnya. Mereka datang hanya untuk membunuh Mom.” Kata Rey sambil menghela nafas. “Aku tak pernah habis berfikir cinta itu membawa kematian.”
Tenanglah Rey, Semua itu salah. Cinta itu indah kalau tak ada cinta mungkin Fairy tak ada.” Kata Roy bijaksana. “Tolobg jelasin tentang pengikut Nyonya Rist, Kak.” Rey menatap Roy dengan tidak percaya dan senang.
Kamu memanggilku kakak, Agh~ kamu aneh.” Tukas Rey sambil menutup malunya. “Bogles adalah iblis yang suka melakukan kebohongan dan membunuh ia seperti Goblin hanya saja Goblin lebih besar dan menyeramkan. Elves, Troll dan Trow sebenarnya baik, tetapi jika ia tersakiti, sifatnya akan berubah menjadi jahat. Terkadang Elves merupakan Fairy yang terbanyak membunuh sesamanya, jadi kita harus berhati-hati. Fir Darrig merupakan badut yang mengerikan, kehebatannya bisa membaca pikiran dan menjadi siapapun. Gwyllion adalah hantu air, mereka sering tampak sebagai laki-laki berambut atau wanita yang menyeramkan. Aku paling benci melawan Gwyllion karena menjijikan. Pixies dan Phouka, mereka peri yang jahat dan suka mempermaaiknkan peri lainnya. Redcap.....” Kata Roy sambil menghela nafas. Ia mencoba menjadi Cool dan menutpi rasa sebalnya. “Redcap adalah Salah satu iblis biasanya kita sebut Old Borde Goblins. Ia suka mewarnai topinya menggunakan darah Fairy, sebenarnya dia lemah tapi karena waktu kejadian itu aku yang lemah jadi aku—“ Kata Rey sambil marah. “Mom seharusnya tidak mati karena Fairy menjijikan itu!” teriak Rey sambil memukul kepalanya.
Rey.....” ucap Roy dengan kasihan sambil memegang pundak Rey.
Ah.... Maaf akan kulanjutkan. Slaugh merukan roh penasaran yang kematiannya tidak termaafkan. Ia sangat hebat dalam hal membunuh dan wajahnya sangat jelek dan bau. Urisk sangatlah menyeramkan, ia suka menganggu dan langsung membunuh Fairy lemah. Banyak yang mati karena Urisk. Water Fairies, mereka selalu berkelompok. Kekuatanya adalah penghidupan dan pengambil kehidupan Mereka suka mengkombinasikan kecantikan dengan penghianatn dan kematian. Sebnarnya Water Fairies sangat baik tapi karena kita sering merusak hutan, mereka jadi jahat tapi dia juga teman kita. Jika kamu bertemu dengan mereka tebas saja kepalanya. Dia akan mati dalam kebahagian.” Kata Rey sambil tersenyum. Roy mengangguk dan berdiri.
Atau tusuk jantungnya.” Ucap Clara mengagetkan mereka. Ia berdiri sambil menyilangkan tangannya. Baju putih dan Rok putih yang sama warnanya dengan rambut putih terurainya menambah keangunan Clara. Dipunggungnya terdapat toverstaf yang mengkilat. Ia memakai sarung tangan dan kaos kaki selutut.
Ayo kita ke aula. Kita sudah ditunggu dari tadi.” Kata Clara sambil berjalan menuju Aula. Aula dipenuhi oleh prajurit Elv, Trol,Trows, Gnomes, Dryards, Dwarf dan Gargoyle. Mereka bersorak-sorak kegirangan ketika Roy, Clara dan Rey memasuki Aula. Sinar lampu membuat mereka bersere-seri.
Sekarang! Kita lindungi Fairies Castle Center! Relakan hidupmu dengan ini!” Teriak Raja Ryand sambil tersenyum. Wajahnya yang tua tetapi hatinya masih terlihat anak muda. Para Elv dan yang lain tambah bersorak-sorak dan berteriakan. Raja Ryand memberi isyarat kepada mereka dengan tangan diangkat. Merekapun menghilang dengan kedipan mata.
Kemana mereka?” bisik Roy.
Dia kembali ketempat masing-masing. Sekarang kita harus ke luar menyasikan pertarungan mereka.” Kata Rey dengan tidak sabar. Mereka menuju ke atap dan melihat para Elv dan temannya bersembunyi mengambil posisi.
Semoga ini cepat selesai.” Gumam Roy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar