Disisi
lain, Naga Merah duduk dengan tampang sebal. Ia sebal karena ia
bingung apa yang dilakukannya terhadap Roy. Roy tergeletak di
tengah-tengah lingakara pertarungan. Beberapa detik kemudian, tubuh
Roy mengeluarkan aura panas dan tekanan berat. Naga merah itu
terbangun dan menyipitan matanya. Roy berdiri dan mengambil
pedangnya. Di wajah Roy terdapat tato yang sama dengan Si Bayangan.
Naga merah itu tersentak dan turun mendekati Roy. Dia
tidak sadarkan diri. Gumam
Naga Merah. Ia mendekat Roy. Aura Roy semakin kuat yang membuat Naga
Merah takut. Roy menatap Naga Merah itu dengan perubahan matanya
menjadi merah dan melemparkan pedangnya ke wajah Naga Merah itu.
Dengan cepat Naga Merah itu menghindar dari serangan Roy. Ia
menyipitkan matanya untuk melihat tato di wajahnya. ia tersentak dan
menunduk sambil tersenyum dan mengatakan ke pikiran Roy, Selamat
datang kembali Tuan.
Roy tersenyum dan terjatuh. Tato diwajahnya menghilang dengan
perlahan.
“R-o.....oy....ROY!”
teriak Clara sambil menguncang-guncang Roy. Mata Roy perlahan-lahan
terbuka dan tersenyum. Clara menampar Roy dengan keras yang membuat
Roy kaget.
“Clara!
S-sakit.” Kata Roy sambil memegang pipinya yang merah terbakar.
“Kamu
hebat! bisa mengalahkan Ryuu.” girang Clara.
“Ryuu?
Siapa?” jawab Roy dengan bingung.
“Naga
yang tadi kamu lawan.” Jawab Clara.
“H-heh?!”
kaget Roy. Roy melihat Naga merah itu yang duduk di atas batu. Roy
menatap Clara. “aku dah mati ya?” kata Roy sambil mencubit
pipinya. Clara tertawa dan menggedong Snow ditangannya.
“Snow
terluka Roy, aku ingin mengobatinya dirumah.” Kata Clara sedih. Roy
menatap Snow yang tertidur melingkar.
“Baiklah
kita pulang. Tapi bagaimana caranya?” tanya Roy.
“Mintalah
ma nagamu.” Jawab Clara. Roy menatap Clara ngeri dan Clara
membalasnya dengan cemberut. Roy mengangguk dan berjalan menuju naga
itu. Ryuu menoleh dan turun dari batu. Roy kaget dan mundur beberapa
langkah.
Kau
sudah sehat? tanya
Ryuu dalam pikiran Roy.
Ah..erm
sudah. Kamu bisa bukakan portalnya? tanya
Roy.
Baiklah.
Jawab Ryuu. Matanya terpejam dan membuka matanya dengan cepat. Benda
jatuh dari langit membuat suara membekakan telinga. Portal yang
digunakan lebih besar dari pada portal awal tetapi ukirannya sama.
Clara mendekat ke Roy dan menatap Ryuu dengan senang.
Apakah kamu bisa
berukuran kecil, seperti Snow? Tanya
Roy ke Ryuu
Bisa saja tapi
aku harus keluar dari tempat ini.
Jawab Ryuu sambil menghela nafas.
Kalau
gitu kita masuk saja.
Eh
tunggu dulu. Kamu mau jadi nagaku?
Tanya Roy sambil menatap Ryuu. Ryuu mengangguk dan memutarkan bola
matanya.
Kau
orang aneh. Ejek
Ryuu. Clara menggeret Roy dan berbisik.
“Ayo
cepetan, ntar aja ngobrolnya. Snow terluka parah nih.”
“Iya”
jawab Roy. Roy berjalan hingga berada di depan portal dan berhenti.
“Pedangku?” tanya Roy sambil menatap Clara. Clara hanya
mengeleng. Mereka pun menatap Ryuu. Ryuu hanya menghela nafas dan
terbang ke singah sananya. Beberapa menit kemudian, dari kejauhan
Ryuu menggigit pedang Roy dan mengahampiri mereka. Pedangnya berubah,
warannya hitam pekat, didekat pegangannya terdapat batu merah seperti
mata Ryuu. Pedang itu sangat mengkilat dan dipinggirnya terdapat
ukiran naga merah. Ryuu memberikan pedangnya sambil tersenyum.
Ini
pedangmu. Kata
Ryuu dalam pikiran Roy. Roy terkagum dan mengangkatnya hingga
memantulkan sinar putih.
“Wow,
keren Roy. Kau harus jaga itu. Pedangmu sudah berubah menjadi pedang
seperti kekuatanmu.” Kagum Clara. Roy menatap Snow dan menudingnya
dengan pedang barunya. Clara tersentak dan marah sama Roy.
“Apa
yang kau lakukan!” bentak Clara. Roy tidak bersuara sama sekali.
Claraa ingin bergerak tapi badannya sama sekali tidak mengikuti
perintahnya. Udara dingin keluar dari pedang Roy.
“Heal!”
teriak Roy. Suara desing membekakkan telinga dan semua terlihat
putih. Beberapa saat kemudian, Suara gemuruh dari gunung terdengar
lagi. Clara membuka matanya perlahan – lahan. Ia melihat Roy dan
Ryuu terseenyum. Dengan cepat ia melihat Snow. Snow menatap Clara
dengan girang. Clara menahan nangis dengan cara membalikan badannya.
“T-trimz”
kata Clara sambil mengusap air matanya.
“Ya...!”
jawab Roy sambil menarik tangan Clara menuju portal. Akhirnya mereka
masuk kedalam portal dan diikuti Ryuu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar