Sabtu, 03 Maret 2012

Fairy’s King Part 5



Ryo, cari senjata buat kamu yuk.” kata Clara sambil menggeret Roy ke toko yang bertulis Contest Naga Armor. Senjata – senjata dipajang di meja dan digantung seperti tongkat dan pedang. Bentuk senjata itu sama semua dan sangatlah biasa. “ Kau yakin dengan ini? Senjata itu terlihat tidak berguna. Lihat itu! Bentuknya sama.” Bisik Roy.
Clara tertawa, “Kau harus percaya pada dirimu dan pada senjata, karena kekuatan sekecil apapun akan menjadi besar. Banyak Fairy yang gagal dalam kontes karena tidak bisa mempercayai”. Roy mengangguk dan melihat pedang berdebu. Ia meniup debu tersebut dan mengayunkan pedang itu dengan ahli.
Kayaknya aku pernah megang pedang ini. Aku pilih ini aja.” Kata Roy sambil menaruhya di meja kasir.
Berapa harganya?” tanya Clara.
5000 pouch” jawab penjaga kasir. Clara memberikan 5000 pouch dan berjalan seperti orang dermawan melewati Roy tanpa melihatnya.
Terimakasih, mbak Clara yang cantik” rayu Roy ke Clara. Clara hanya tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan kumuh itu.
Kau lapar tidak?” Clara menoleh Roy.
Umh. Y-ya.” Jawab Roy malu. Ia belum makan sama sekali selama di Fairies Castle. Ia memasang sabuk untuk menaruh pedangnya. Dengan pedang yang berada di pinggang kirinya membuat ia seperti prajurit mengikuti Ratu yang berada di depan memimpin arah jalan. Clara berhenti didepan meja kayu. Disampingnya terdapat kompor hitam berkarat.
Grey, aku mau beli 2 bard.” Kata Clara. Bebedarapa detik kemudian, seseorang muncul secara tiba – tiba. Roy tersentak kaget tetapi Clara hanya tak bergerak sedikit pun. Snow yang berada di pundaknya menatap Clara dengan wajah imut, matanya membesar putih dan menurunkan kepalanya sambil merengut.
Clara tertawa dan mengelus Snow. “Kau mau? Baiklah. Grey aku beli 3 bard.” Grey mengangguk dan mengucapkan bahasa yang aneh, dalam 5 detik makanan itu muncul. “Ini, 20 pouch. Terimakasih” ucap Clara dan mengambil makanan itu. “Ini Roy dan ini buatmu sayang” kata Clara sambil memberikan kepada Roy dan Snow. Snow memakannya dengan cepat. Makanan bart berbentuk seperti hamburger. Daging yang berlapis – lapis meneteskan mayonice di tangan Roy. Roy melahapnya dengan cepat. Ia sama sekali tidak memikirkan rasanya.
Enakkah?” tanya Clara sambil mengambil bungkus bard ditangan Roy.
Ah.. erm... Enak kok.” Jawab Roy singkat.
Clara tertawa dan mengelus Snow “kau seperti Snow. Makannya cepat sekali. Hehehe.” Roy hanya tersenyum dan mereka tetap berjalan menuju ke tempat kontes naga. Mereka melewati beberapa pepohonan seperti oak dan ek. Melewati bukit rumput yang dipenuhi anak – anak Fairy yang sedang bermain dan bercanda ria. Mereka memasuki hutan lebat dan berbelok zig – zag hingga masuk ke dalam hutan dengan cepat. Papan tua terpajang di depan mereka. Papan tersebut bertulisan Welcome to Contest Of Dragon.


Kita sudah sampai, ikuti aku” kata Clara sambil berjalan lebih cepat. Roy mengikuti Clara dan melihat papan tersebut lebih dekat. Tulisan tua yang ditulis dengan darah yang sudah lama. “Aku takut.” Gumam Roy. Snow menoleh dan menatap Roy dengan ketawa kecilnya.
Kau kenapa Snow?” tanya Clara heran. Snow menggeleng dengan cepat dan Clara mengangkat bahunya. Disamping pohon ek menuju kontes naga terdapat tempat duduk tua yang diduduki oleh seorang Fairy. Mereka mengahampirinya. Fairy itu menatap Roy dengan muka benci dan jijik. “Mau apa kau kesini, anak muda?” tanya ia sambil berdiri dan memegang busur ditangannya dengan kuat.
Paman Earl! Ini aku Clara. Kau sudah lupa? Aku mau masuk ke kontes naga. Dia temanku Roy yang ingin mengikuti kontes naga.” Senyum Clara. Roy memanggut dan tersenyum.
Clara kau!” bentak Paman Earl. Lalu menatap Roy dengan tajam. Roy terkaget dan mundur satu langkah.
Ayolah paman.” Kata Clara sambil tersenyum.
Baiklah, jangan membuat kegaduhan lagi.” Paman Earl langsung duduk dan memberikan jalan kepada mereka. Mereka pun berjalan memasuki kedalam hutan. Roy menoleh kebelakang melihat sosok Paman Earl duduk dengan tegap. “Kenapa orang itu?” bisik Roy.
Clara mengangkat bahu dan menggeleng “Aku gak tau, dari dulu emang gitu.” Mereka masih berjalan yang tempatnya berubah menjadi lebih gelap dan lebih berkabut. Mereka berhenti di tempat yang luas dan gelap. Pohon – pohon oak dan ek mengitari tempat ini. Rerumputan yang setinggi mata kaki berserakan dimana-mana. Bunga liar warna warni menambah aksen kehidupan. Suara serangga dan angin lembut bernyanyi di telinga mereka. Snow turun dari pundak Clara dan mengejar serangga loncat.
Cobalah untuk memejamkan mata dan jernihkan pikiranmu.” Kata Clara sambil menatap Roy. Roy mengangguk dan memejamkan matanya. Ia mencoba mengosongkan pikirannya sebentar. Ia mendengar suara naga marah dan membengakakan telinganya. Roy langsung membuka matanya dengan cepat. “Kau sudah memikirkan nagamu?” tanya Clara
Ah? entah lah. Aku hanya mendengar suaranya.” Jawab Roy ragu. Sebuah benda jatuh dari langit dengan cepat. Suara desing membuat Roy pusing. Benda tersebut adalah portal. Sebuah bingkai berwarna merah darah mengelilingi portal tersebut. Diatasnya terdapat 2 patung naga merah kehitaman menerkam dengan wajah yang seram.
Wow. Nagamu keren. Kayaknya naga yang kau lawan tipe Hell Dragon” ucap Clara sambil memerhatikan portal tersebut.
Heh? apakah itu kuat?” tanya Roy.
Masuk saja. Hell Dragon sangat sulit ditakhlukan, tapi itu hanya isu. Percaya pada dirimu saja.” Kata Clara sambil mendorong Roy ke portal.
Kau harus ikut!”
Iyalah. Aku gak akan ninggalin kamu. Kalo aku ninggalin, ntar kamu mati gimana? Sudah masuk saja.”
Lebih baik gak usah masuk saja! Kamu tidak memberi dukungan sama sekali!” Bentak Roy. Hati Roy memanas dan Clara berhenti mendorongnya.
Kau tidak akan mati. Percayalah pada dirimu dan pedang yang kau pilih tadi.” Kata Clara bijaksana. Roy menatap Clara yang tersenyum didepannya. Aku harus mengikuti kontes ini, kalau tidak, Mom bagaimana? Roy memikirkan lagi apa yang ia pikirkan.
Baiklah, kita masuk saja. Tapi kalau tidak ada naganya kita langsung keluar.” Kata Roy sambil memegang sarung pedang di pinggang kirinya. Clara tertawa kecil dan memanggil Snow. Roy menutupi wajah malunya. Snow menghampiri Clara dan Clara memegang tangan Roy.
Ayo masuk.” Akhirnya mereka masuk ke dalam Portal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar