Sabtu, 03 Maret 2012

Fairy’s King Part 11



Roy melihat Si Bayangan tertidur di cermin. Roy mencoba untuk mendekat tetapi bayangan itu terbangun terlebih dahulu.
Halo... tuan” kata Si Bayangan.
Aku ingin ingatanku kembali.” Jawab Roy sambil memasang muka sebal.
Jika kamu mau, masuklah kedalam cermin ini.” Kata Si Bayangan sambil mengulurkan tangannya. Tanpa berfikir panjang Roy langsung memegang tangannya. Akhirnya ia masuk kedalam kaca. Cahaya terang menyinari wajah Roy. Ia meliha 2 anak kecil bermain dengan Jane. Bunga Aster berterbang diamana menambah keceriaan.
Tuan Roy, jangan mengambil reptil itu!” teriak Jane sambil berlari menghindar Roy yang membawa reptil loncat.
Terus Roy! Kita serbu Jane!” teriak Rey. Tangan Roy gemetaran setelah menyaksikan ingatan itu.
Kamu tak apa tuan?” tanya Si Bayangan disampin Roy.
Aku tak apa. Aku mulai mengingatnya. Carilah ingatanku yang tak ingin kulupakan.” Kata Roy sambil memandang Roy kecil.
Tutuplah matamu dan bukalah” kata Si Bayangan dengan bijaksana. Roy mengikuti saran dari Si bayangan. Roy membuka mata perlahan-lahan cahaya masuk kematanya, sebuah tempat kamar tidur besar. Roy kecil membuka pintu dan memanggil Rey.
Rey! Kamu dimana? Aku bermimpi seram hari ini. Aku boleh tidur bersama?” tanya Roy kecil
Iya!” Suara Rey dikamar mandi. Roy kecil duduk sambil memeluk bantal.
Ayo kita berperang Roy! Yang kalah harus dicoret mukanya.” Kata Rey kecil dengan gagah. Akhirnya mereka bermain dengan seru.
Kreek.” Suara pintu terdengar menyeramkan. Ibu mereka marah dan sambil mengomel-omel.
Maaflah Mom!” Rayu Roy dan Rey. Ibunya tersenyum dan memeluk mereka. Pusing di kepala Roy muncul tiba – tiba setelah melihat ibunya tersenyum.
Bayangan, aku ingin melihat ayahku.” Kata Roy dengan nada pelan.
Baiklah.” Kata Si Bayangan. Dalam kedipan mata ruangan itu berubah menjadi tempat Aula besar dan megah. Seorang Raja muda dengan scepternya dan mahkotanya duduk dengan gagah.
Roy! Anakku. Kamu sudah pulang dari latihan pedangmu? Kemarilah” kata Si Raja sambil tersenyum.
Hentikan....! aku ingin ingatan yang ingin kulupakan!” bentak Roy. Kepalanya sangat pusing hingga tidak bisa mengendalikannya.


B-baik tuan.” Jawab Si Bayangan dengan gugup.
Api berkobar-kobar dimana-mana, puing – puing berjatuhan. Roy kecil sedang menangisi ibunya yang mati. Roy tersentak dan bengon melihat ibunya mati. Sakit kepalanya bertambah sakit.
Aku...mengingat semuanya. Mom mati, Jane membawaku pergi sambil menangis dan Rey menggendong Mom kebawah. Keesokan harinya aku berubah menjadi manusia dan –” kata Roy sambil menangis. Suara desing membuat Roy tergeletak di tanah.
Tuan, kamu sudah mengingat semua. Sekarang takdirmu akan berubah.” Kata Si Bayangan sambil tersenyum dan menghilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar