Sabtu, 03 Maret 2012

Fairy’s King Part 3



Roy membuka matanya perlahan, cahaya terlalu terang membuat ia susah melihat. “Clara, kau dimana?” Tanya Roy sambil menyipitkan matanya dan menutup cahaya dengan tangannya.
Aku ada disini. Selamat datang di Fairy’s Castle Center!” senyum Clara sambil merentangkan kedua tangannya. Roy mendekati Clara, ia melihat dari atas sebuah kerajaan fairy yang megah. Semua rumah terbuat dari pohon oak dan ditengah-tengah terdapat pohon oak yang sangat besar. Dari kejauhan seorang Fairy sedang berjualan buah, pakaian, sejata dan lain-lain. Singa berbulu putih sedang bermain dengan anak Fairy. “Apakah anak itu akan baik-baik saja jika bermain dengan singa itu?” Tanya Roy sambil menunjuk.
Kau konyol. Kita bangsa Fairy tidak akan pernah melukai binatang ataupun tanaman. Mereka yang memberi kehidupan kepada kita, makanya kita tidak boleh menyakitinya.” Jelas Clara.
Terus siapa musuh kalian?”
Musuh? Bisa dibilang, Fairy yang jahat dan suka melukai sesama” kata Clara sambil mengangkat bahunya. “Lebih enak bicara dirumahku, ayo kesana!”. Ia menarik Roy dan turun dari bukit. Mereka berjalan melewati para Fairy berjualan. Roy menatap dengan heran, “Kenapa mereka melakukan dengan cara barter?” gumam Roy. Clara tiba-tiba saja berhenti dan melepaskan tangannya dari Roy, “Ini rumahku, ayo masuk. Jangan sungkan.” Rumahnya kelihatan sangat kecil, akar dari pohon oak menjalar kemana-mana. Clara memegang gagang itu dan membukanya.
Wow. Keren!” kagum Roy. Walaupun dari luar terlihat kecil, ternyata dalamnya begitu megah. Dinding kremnya serasi dengan lantainya. Ruangannya bertingkat, tempat tidur Clara berada diatas. Meja dan kursi tertata rapi. Jendela rumahnya menambah kecahayaan yang membahagia. Rumahnya begitu berwarna-warni setelah ada bunga aster dan mawar merah disudut ruangan.


Silahkan duduk, aku akan menyiapkan teh.” Kata clara sambil menaiki tangga. Roy masih terkagum-kagum dengan rumah pohon itu. Roy kejatuhan serpihan kayu, ia melihat keatas. Seekor naga kecil berwara putih kebiruaan yang warnanya sama dengan kepala naga di toverstaf sedang menggaruk kukunya di pohon oak itu. Karena kaget, Roy terjatuh dari kursinya hingga membuat naga itu juga terkaget dan marah. Naga putih itu menerkam Roy dan menggigit jari Roy. “AWW!” teriak Roy. Clara melihat dari kejauhan dan berteriak “Snow!”.
Snow terbang ke atas menghampiri Clara. Clara memarahi ia tapi Clara langsung memeluk Snow “Lain kali jika kau melakukan itu lagi, aku akan mengurungmu!” tegas Clara. Ia turun dari tangga dan Snow duduk di bahunnya. “Kau baik-baik saja? Apakah jarimu putus?” kata Clara sambil tertawa.
Hahaha…. Lucu sekali” kata Roy dengan wajah cemberut.
Hahaha… maaf-maaf, Snow biasa begitu dengan orang asing. Snow ini Roy, Roy ini Snow.” Senyum Clara. Snow turun dari pundak Clara dan mendekat ke Roy sambil menatap benci. Tangan Roy dengan sendirinya memegang kepala Snow. Snow menggerang senang.
Kau sangat hebat! Bisa berteman dengan naga secara cepat!” kagum Clara sambil menaruh teh pekat di atas meja. Roy tersenyum dan Snow tidur dipangkuannya.
Ini bisa diminum?” Tanya Roy sambil melihat ngeri teh yang dihidangkan.
Kau jahat! Ini sehat taugh!” marah Clara.
Aku hanya bercanda” Kata Roy sambil meminum teh itu. Rasa manis dilidahnya seperti di awan. “Wow, ini enak! Aku rasa kau koki yang handal” kagum Roy dan menatap Clara dengan senang. Muka Clara memerah “Kau jangan memujiku berlebihan” kata Clara sinis.
Kau dapat dari mana naga kecil ini?” Tanya Roy sambil mengelus Snow.
Aku mencarinya. Setelah aku memenangkan kontes naga kemarin aku dan mendapatkan naga untuk menjadi salah satu prajurit di sini.” Jelas Clara.
Kau berumur berapa tahun?”
Aku? 17 tahun. Kau mau ikut kontes naga? Jika kau lulus kau mungkin mempuyai senjata.” Kata Clara sambil meminum teh. Roy terdiam, ia berfikir bahwa ia kesini untuk mencari ibunya.
Kau tahu dengan orang yang bernama Jane Hara?” Tanya Roy
Jane Hara? Hara Jane? Maksudmu penasehat raja Ryand? Dia menghilang 12 tahun yang lalu. Gosipnya juga sih, dia pergi ke dunia manusia.” Kata Clara. Roy berfikir mungkin ibunya berada di kerajaan. “Bagaimana caraku untuk bertemu dengannya?” Tanya Roy.
Kau harus jadi prajurit kerajaan. Menjadi prajurit kerajaan harus mempunyai naga dan senjata. Penerimaan kerajaan diadakan 1 minggu lagi. Aku akan mendaftar diriku sebagai magician.” Jelas Clara. Roy terdiam, dia harus mengikuti kontes naga mau tak mau jika ingin bertemu ibunya.
Bisakah kau ajarkan aku tentang memenangkan kontes naga?” Tanya Roy.
Wow! Kau mau? Baiklah besok aku akan mengajarimu.” Senyum Clara
Trimz.” Ucap Roy dengan malu. Ia baru pertama kali meminta bantuan dengan Fairy, Jika Fairy ini berbohong mungkin dia akan mati terbakar karena kontes itu.
Kau berasal dari mana?” mata Clara menyipit. Roy bersender di Kursi dan menunduk.
aku dari bumi.” Kata Roy.
Kau pasti Fairy bumi. Mungkin kau berasal dari bangsa elves.Ragu Clara.
Tidak. Aku manusia. Kemarin aku mencari ibuku di danau. Entah mengapa aku bisa sampai sini.” Singkat Roy.
Kau sepertinya tak mau cerita banyak denganku. Hari sudah gelap, kau harus menyiapkan kekuatanmu di kontes naga.” Kata Clara dengan wajah serius.
Apa!? Langsung kontes? Aku tak bisa menggunakan alat senjata apapun.” protes Roy.
Hahaha…. Kau jangan takut naga tidak membunuh bangsa Fairy seperti kita. Didalam test, Naga akan datang yang kekutannya sama dengan orang yang dilawaninya dan yang bisa memenangkannya hanyalah lawannya.” Jelas Clara sambil menahan tawa. Roy terdiam lagi. Clara berdiri dan mengambil toverstaf. Ia mengatakan kata aneh, seperti kata sihir. Selesai membaca mantra ia menunjuk ke lantai, sebuah tempat tidur terbuat dari awan muncul. Kasurnya berwarna putih seperti salju. “kau bisa tidur disini. Selamat malam.” Kata Clara sambil mengambil Snow dari pangkuan Roy.
Terimakasih, selamat malam.” Kata Roy lembut. Clara menaiki tangga menuju tempat tidurnya. Roy berbaring di kasur awan itu, dingin dan lembut menambah rasa ngantuk Roy. Ia berdoa akan bisa memenangkan kontes dengan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar