Roy
berada didalam dirinya. Ia melihat cermin mengelilingnya. Semuanya
hitam. Roy mendekat ke Cermin dan melihat dirinya berbeda. Matanya
sangat tajam dan mirip dengan naga merah yang tadi lawan. Diatas alis
sampai dipipnya bagian kanan ada sebuah tato naga merah. Fairy yang
ada di cermin itu tersenyum hingga membuat Roy terkaget.
“Ka-kau
siapa?” tanya Roy.
“Aku?
Aku adalah dirimu.” Jawab singkat bayangan Roy.
“Dimana
aku?” tanya Roy.
“Kau
berada di tempat yang ingin kau lupakan.”
“Heh?”
heran Roy
“Peganglah
tanganku. Aku akan membuka kekuatanmu yang tersembunyi di dalam
dirimu.” Kata Si Bayangan. Ia mengulurkan tangannya hingga menembus
cermin. Roy tersentak dan memegang tangan Si Bayangan tanpa ragu.
Tangan Si Bayangan sangat panas yang membuat darah Roy mengalir
dengan deras. Jantung Roy berdetak sangat kencang yang membuat
pernafasan Roy tidak teratur. Si Bayangan itu menarik Roy hingga Roy
masuk kedalam cermin. Roy berada di tempat hampa dan gelap. Ada suatu
cahaya putih menyinari sebuah peti merah. Roy mendekat dan membaca
peti itu. Peti itu bertulisan Blood
Memory. Rasa
ingin tahu Roy muncul tiba-tiba yang membuat ia membuka peti merah
itu. Sinar terang keluar dari kotak itu membuat Roy mengahalangkan
cahayanya ke mata. Secara cepat Roy tertarik oleh kotak itu hingga ia
masuk kedalamnya.
***
Roy
membuka matanya perlahan dan melihat kebakaran dimana-mana.
Puing-puing berjatuhan dan asap dimana-mana. Api menjilat-jilat
puing-puing kayu. Roy berjalan hingga berada disuatu ruangan. Ia
melihat anak kecil yang memegang pedang berlumuran darah sambil
melihat gadis yang tergeletak didepannya. Gadis itu berlumuran darah
di bagian dadanya. Matanya melotot dan mulutnya menganga.
“Mom?”
ucap anak kecil itu. Keheningan pun terjadi.
“MOM!”
teriak anak kecil sambil menangis. Roy mendekat ke anak kecil itu
dengan maksud untuk menghiburnya. Tinggal beberapa langkah menuju
anak itu, Ia menoleh ke Roy. Anak itu sangat mirip dengan Si
Bayangan. Roy terkaget dan mundur.
“Kau
lucu sekali. Apakah kamu takut lihat dirimu sendiri?” ucap anak
kecil itu sambil tertawa. Roy kebingungan dan tak berkata apapun.
“Aku
akan mengembalikan kekuatan mu.” Kata anak kecil itu sambil
menancapkan pedangnya ke lantai. Ia mengucapkan bahasa aneh yang
belum pernah Roy dengar. Setelah mengucapkan mantra itu, badan Roy
terasa panas dan jantungnya berdetak kencang. Roy mengeluh kesakitan.
“Apa
yang kau lakukan?!” bentak Roy. Anak kecil itu hanya tersenyum.
Pandangan Roy mulai kabur dan Ia pun tertidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar