Kabut
tebal berada dimana-mana. Rerumputan saling mengesekan badannya yang
menambah suasana sunyi. Matahari bersembunyi di balik pohon ek.
Reptil loncat menjauhi kedatangan Clara dan Roy. Bunga liar
bertebangan menyambut dengan hangat mereka. Mereka berjalan dan
menuju ke Paman Earl. Beberapa langkah dari portal, Snow turun dari
pelukan Clara dan menjadi besar. Ia dan Ryuu mendesis dan menggerang.
Clara dan Roy melihat sekeliling dengan bingung.
Ada
apa Ryuu?
Tanya Roy.
Kita
dikepung. Jawab
Ryuu sambil mengawasi sekelilingnya. Clara mengambil toverstaf-nya
dengan posisi menyerang. Roy menatap Clara dan mencabut pedangnya
dari sarungnya. Suara tepuk tangan terdengar dalam kesunyian. Kabut
tebal menghilang dan reptil loncat berlarian kemana-mana.
“Sial,
kita dikepung!” ucap Clara dengan sebal. Roy menatap Clara dan
kembali ke pengawasannya. Disekeliling mereka, para Fairy membawa
senjatanya sambil bergaya menyerang. Tidak hanya Fairy saja, para
Dwarfs juga mengelilingi mereka. Ia paling terkuat dan pendek
diantara spesies Fairy. Elf wanita keluar dari belakang sambil
menepuk tangannya. Ia menggunakan baju putih selengan dan
sarungtangan putih. Matanya yang Putih pucat menambah kedinginnan
udara. Rok selutut menambah keanggunannya. Ia menatap Roy dan
tersenyum.
“Ternyata
kamu bisa keluar.” Kata Si Elf wanita itu. Ia diikuti 2 Fairy yang
gagah yang membawa pedang di saku kirinya.
“Mom?”
Kata Roy sambil kebingungan. Clara menatap Roy dengan kaget dan
kembali fokus ke Elf itu.
“Kalian
harus bertemu dengan Raja.” Ucap Si Elf itu tanpa ekspresi. Clara
menatap Roy yang masih bingung. Tidak ada jawaban sama sekali dari
Roy maupun Clara. Si Elf itu hanya menggeleng dan menatap tajam ke
mereka.
“Baiklah,
seret mereka!” ucap Si Elf itu dan berbalik menuju ke Fairies
Castle Center.
Roy tersentak dan menatap Clara. Clara hanya memegang toverstaf
dengan
kuat. Para Fairy, Dwarfs mendekat sambil berteriak-teriak. Ryuu
menggerang lebih keras dan mengeluarka apinya ke pohon - pohon ek.
Snow pun menatap Ryuu dengan sebal. Dengan cepat Snow menyemburkan
esnya ke pohon – pohon ek Ryuu menghela nafas dan terbang sambil
menarik Roy dengan kaki kuatnya.
“ARGHHHH!!”
teriak Roy sambil memegang kaki Ryuu dan memegang pedangnya dengan
kuat. Snow juga terbang mengikuti Roy, diatas lehernya terdapat Clara
mengawasi musuh. Panah bertebangan di samping mereka. Clara mengankat
toverstaf
dan
memutarkannya.
“Shield!”
Teriak Clara. Sebuah perisai melindungi mereka. Panah- panah yang
terbang menabrak perisai hinga terjatuh. Clara mengangkat tangannya
sambil mengucapkan bahasa aneh. Matanya berubah menjadi biru muda dan
rambutnya bertebrangan. Aura yang dingin menyelimuti dirinya. Para
Fairy dan Dwarf berteriak keras dan marah.
“Carilah
kakakmu Roy” gumam Si Elf wanita itu sambil berjalan dengan anggun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar