Roy
berada di goa yang gelap, ia mencoba untuk membiasakan dirinya untuk
melihat kegelapan. Ia berjalan dan melihat ibunya menangis. Roy
mendekat Jane. Secara cepat tangan Jane mencekik Roy dengan wajah
menyeramkan. “Argh!” Teriak Roy, dan ia pun terbangun dari mimpi
buruknya, nafasnya tersengal – sengal dan dahinya mengucurkan
keringat. Roy mengatur nafasnya dan ia berdiri melihat jendela
kamarnya yang terbuka. Ia melihat langit yang sangat mendung yang
menandakan akan turunnya hujan. Ia mengelilingi rumahnya dan
berteriak memanggil ibunya. Rumahnya hancur berantakan seperti habis
dilanda angin tornado, semua hancur dan tidak layak untuk di tempati.
Roy menuju ke pintu keluarnya yang terkena bercak darah. Roy berjalan
mengikuti bercak darah itu sampai di hutan yang lebat. Ia berfikir
mungkin ibunya ada disana. Ia tetap berjalan dan akhirnya berada di
sebuah danau. Danau itu sangat luas, dipinggirnya ada tebing yang
menculang tinggi dan pohon ek sangat besar disekelilingnya. Roy
mencuci mukannya dengan air danau, ia masih berfikir ini mimpi. Ia
mengelap dengan kemeja birunya dan Ia memutuskan untuk kembali.
“Mungkin Mom sudah kembali” pikir Roy dalam hati. Roy ternganga
dan tidak percaya. Semua hutan yang dilewati berbeda, sekarang pohon
ek lebih tinggi dan bunga yang semula tidak ada menjadi ada. Angin
berhembus kencang membuat bunga aster yang berwarna warni cerah
melesat ke udara seperti helikopter. Suara gemuruh muncul secara
tiba – tiba. Roy melihat keatas, seekor naga dengan sisik biru
kehitaman terbang diatasnya. Sayap yang kuat dan mata merahnya yang
sangat cocok dengan warna kulit gelapnya. Tangan dan kakinya sangat
kokoh dalam menopang badannya yang besar serta ekornya yang panjang
membuat dirinya anggun setiap kali bergerak. Naga itu berputar di
langit dan berbelok ke arah Roy. Roy terkaget dan berlari ke hutan,
ia bersembunyi di balik pohon ek besar. Akarnya sangat besar sehingga
membentuk gua kecil cukup untuk Ia bersembunyi. Roy menundukkan
kepalanya dan menahan nafasnya. Suara gerang dari naga itu terdengar
semakin dekat.
“Hyah!
Pergi dari sini!” teriak seorang gadis dan naga itu mengelak lalu
pergi menggunakan sayap kuatnya. Roy mengintip dari balik pohon ek,
seorang gadis berambut panjang putih keperakan memegang tongkat aneh.
Pakaian dan rok hijaunya membuatnya elegan. Roy keluar dari pohon ek
dan mendekati gadis itu sambil memasukan kedua tangannya ke kantong
celana jeannya. “Erm.. terimakasih sudah menyelamatkan aku.”
Kata Roy dengan lembut. Gadis itu kaget dan membalikan badannya
sambil menunjungkan tongkat aneh mengarah ke Roy dengan posisi siap
menyerang “KAU SIAPA!?”. Mata hijaunya menunjukan ke dendaman,
kuping yang lancip dan wajahnya yang pucat pasi membuat Roy
melangkah mundur, ia berfikir ia sudah gila melihat wajah yang mirip
ibunya lagi.
“Maaf,
ku kira kau naga yang lain. Namaku Clara Airist. Kau siapa?” Clara
mengerutkan keningnya.
“Aku
Roy Adwind.” Sahut Roy .
“Kenapa
kau berada disini? Ini adalah tempat terlarang untukmu.” Desah
Clara, ia menaruh tongkat itu di punggungnya. Tinggi tongkat itu
hampir se-Clara dan diatasnya terdapat patung naga biru keputihan
dengan mulut terbuka dan badannya melilit sampai ke ujung.
“benda
apa itu?” Roy menatap tongkat itu.
“Oh..
ini? Ini adalah toverstaf,
alat
yang digunakan untuk memperkuat sihirku. ” Jawab Clara.
“Bisakah
kau tunjukan kekuatanmu?” ejek Roy.
“Hah?!
Kau menantangku? Kau payah sekali, lihat baik-baik!” Clara
mengambil tongkat dari punggungnya yang kecil. Ia melihat sekeliling
dan menunjuk “Aku akan mengancurkan 3 batu itu!”. Ia menarik
nafas dan menghembuskan pelan – pelan. Ia membuka kakinya sangat
lebar, tongkatnya berada di tangan kirinya dengan posisi patung naga
di bawah dan tangan kanannya kebawah hampir menyentuh tanah. Ia
menghela nafas dan memejamkan matanya. Aura seperti es berada di
sekitar dirinya membuat rambut terurainya bertebangan. Clara menatap
3 batu, matanya berubah menjadi biru muda seperti salju. Ia
mengayunkan dan memutarkan toverstaf seperti mayoret. Badannya juga
bergerak seperti penari handal. Setiap toverstafnya di arahkan kebatu
ledakan muncul, dari tongkat itu mengeluarkan cahaya putih seperti
salju menuju batu itu. Burung – burung bertebangan karena ledakan
itu, ke 3 batu itu hancur berkeping-keping dan bertebangan seperti
salju. “Kau lihat itu?” senyum Clara.
“Bolehkah
aku menggunakannya?” Pinta Roy.
“Tidak!
Benda ini akan menyedot kekuatanmu hingga kau mati. Kau bisa
menggunakannya jika kau lulus dari kontes naga!” bentak Clara dan
menaruh toferstaf kepunggunnya. Roy tersenyum kepada Clara dan
berfikir dia akan mati jika mengikuti kontes naga itu duluan sebelum
menggunakannya.
“Aku
tak pernah melihatmu, kau ini aslinya apa?” Clara menatap heran.
“Memangnya
kita sekarang ada dimana?” tanya Roy sambil menggaruk kepalanya.
“Ini
adalah Fairy’s
Castle.
Tempat ini aman untuk para fairy seperti kita!” senyum Clara
“Kita?
Apa yang kau katakan? Kau fairy dan aku manusia, bukan?” kata Roy.
Ia melihat kuping Clara dan Roy memegang kupingnya yang runcing.
“Tidak mungkin!” Roy berlari ke danau dan melihat pantulan
bayangan dirinya seperti Fairy. “tidak mungkin!” teriak Ryo. Ia
berlari ketakutan dan menabrak Clara.
“Apa
kau baik-baik saja?” tanya Clara melembut. Roy tidak menjawab dan
Clara menarik tangan Roy. “Ayo ikut aku”
Selama
perjalanan Roy tidak berbicara dengan
Clara. Jalan
yang dilalui
sangatlah menyulitkan, akar dari pohon ek menghalangi jalan. Rumput
setinggi mata kaki dan kabut tebal menambah kesulitan. Buah stroberi
dan bunga liar memberikan kegembiraan dalam kesunyiaan. Kupu-kupu
bertebangan mengelilingi mereka, reptile loncat memberikan nada
sedihnya. Clara tau binatang itu mencoba menghibur Roy. Hutan semakin
gelap dan kabutpun semakin tebal. “Kau
yakin ini jalan yang benar?” tanya
Roy
dengan ragu.
Clara menganggukan
kepalanya dan menarik Roy “lewat sini.”
Di
depan mereka terdapat portal
hitam
yang dipinggirnya berukir 2 naga. “Ini
apa?” mata Roy menyipit.
“Ini
portal menuju ke rumahku. Ayo masuk” tukas Clara sambil menarik
lengan baju Roy. Roy menatap Clara dengan alis terangkat ragu. Clara
tersenyum dan mengangguk. Mereka masuk ke dalam portal tersebut dan
menghilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar